Melakukan kesalahan dan dosa sudah menjadi sifat seluruh manusia. Berbeda dengan malaikat yang selalu tunduk kepada Allah SWT, manusia dibekali dengan hasrat dan nafsu. Tak heran jika manusia diselimuti kesalahan disepanjang hidupnya.
Untuk menuntun manusia agar menjauhi dosa, Allah SWT telah mengutus Rasulullah SAW sebagai rasul terakhir beserta kitab dan agama yang beliau bawa, yaitu agama islam beserta kitabnya, Al-quran.
Allah SWT Maha penyayang dan tidak menginginkan hambanya disiksa. Allah SWT juga maha pemaaf dan menerima segala taubat. Maka marilah kita bertaubat sebelum habis waktu kita untuk melakukannya. Karena selain dosa kita tidak diampuni, 2 dosa besar ini akan terus mengalir meski sudah meninggal seperti yang dikutip dari infoyunik.
Dalam hadis dari Jarir bin Abdillah radhiyallahu �anhu, Rasulullah shallallahu �alaihi wa sallam bersabda : "Siapa yang mempelopori satu kebiasaan yang buruk dalam islam, maka dia mendapatkan dosa keburukan itu, dan dosa setiap orang yang melakukan keburukan itu karena ulahnya, tanpa dikurangi sedikitpun dosa mereka.� (HR. Muslim).
Orang yang menjadi pelopor ini sama sekali tidak mengajak orang di lingkungannya untuk berbuat maksiat serupa. Ia juga tidak memberikan motivasi kepada orang lain untuk mengikutinya. Namun karena perbuatannya ini Ia berhasil menginsipirasi orang lain melakukan maksiat serupa.
�Tidak ada satu jiwa yang terbunuh secara dzalim, melainkan anak adam yang pertama kali membunuh akan mendapatkan dosa karena pertumpahan darah itu.� (HR. Bukhari 3157, Muslim 4473 dan yang lainnya).
Dalam Alquran Allah SWT menceritakan bagaimana orang kafir kelak akan menerima dosa dari kekufurannya. Belum lagi dengan dosa-dosa orang-orang yang juga mereka sesatkan.
�Mereka akan memikul dosa-dosanya dengan penuh pada hari kiamat, dan berikut dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikitpun (bahwa mereka disesatkan).�(QS. an-Nahl: 25)
Ayat ini memiliki makna yang sama dengan hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu �anhu, Rasulullah shallallahu �alaihi wa sallam bersabda : �Siapa yang mengajak kepada kesesatan, dia mendapatkan dosa, seperti dosa orang yang mengikutinya, tidak dikurangi sedikitpun.� (HR. Ahmad 9398, Muslim 6980, dan yang lainnya).
Contoh mudah terkait hadist ini adalah orang-orang yang menjadi propaganda kesesatan, mereka menyebarkan pemikiran-pemikiran yang menyimpang, mengajak masyarakat untuk berbuat kesyirikan dan bid�ah.
Termasuk juga mereka yang mengiklankan maksiat, memotivasi orang lain untuk berbuat dosa, sekalipun dia sendiri tidak melakukannya, namun dia tetap mendapatkan dosa dari setiap orang yang mengikutinya.
Semoga kita terhindar dari 2 dosa besar diatas. Allah Maha Pemaaf maka marilah kita bertaubat atas seluruh dosa-dosa kita, sebelum tiba waktu kita untuk tidak bisa berkata-kata.
Untuk menuntun manusia agar menjauhi dosa, Allah SWT telah mengutus Rasulullah SAW sebagai rasul terakhir beserta kitab dan agama yang beliau bawa, yaitu agama islam beserta kitabnya, Al-quran.
Allah SWT Maha penyayang dan tidak menginginkan hambanya disiksa. Allah SWT juga maha pemaaf dan menerima segala taubat. Maka marilah kita bertaubat sebelum habis waktu kita untuk melakukannya. Karena selain dosa kita tidak diampuni, 2 dosa besar ini akan terus mengalir meski sudah meninggal seperti yang dikutip dari infoyunik.
1. Menjadi Pelopor MaksiatPelopor merupakan orang yang pertama melakukan suatu tindakan sehingga yang lain turut mengikuti. Pengikutnya bersedia meniru baik dengan paksaan maupun tanpa diminta sama sekali. Kondisi ini akan sangat bagus jika menjadi pelopor untuk tujuan yang baik. Namun bagaimana jika menjadi pelopor maksiat?
Dalam hadis dari Jarir bin Abdillah radhiyallahu �anhu, Rasulullah shallallahu �alaihi wa sallam bersabda : "Siapa yang mempelopori satu kebiasaan yang buruk dalam islam, maka dia mendapatkan dosa keburukan itu, dan dosa setiap orang yang melakukan keburukan itu karena ulahnya, tanpa dikurangi sedikitpun dosa mereka.� (HR. Muslim).
Orang yang menjadi pelopor ini sama sekali tidak mengajak orang di lingkungannya untuk berbuat maksiat serupa. Ia juga tidak memberikan motivasi kepada orang lain untuk mengikutinya. Namun karena perbuatannya ini Ia berhasil menginsipirasi orang lain melakukan maksiat serupa.
�Tidak ada satu jiwa yang terbunuh secara dzalim, melainkan anak adam yang pertama kali membunuh akan mendapatkan dosa karena pertumpahan darah itu.� (HR. Bukhari 3157, Muslim 4473 dan yang lainnya).
2. Mengajak Orang lain Melakukan Kesesatan dan MaksiatBerbeda dengan pelopor yang hanya menginspirasi orang lain, orang yang satu ini dengan nyata mengajak orang lain untuk melakukan kesesatan dan tindakan maksiat. Merekalah merupakan juru dakwah kesesatan, atau mereka yang mempropagandakan kemaksiatan.
Dalam Alquran Allah SWT menceritakan bagaimana orang kafir kelak akan menerima dosa dari kekufurannya. Belum lagi dengan dosa-dosa orang-orang yang juga mereka sesatkan.
�Mereka akan memikul dosa-dosanya dengan penuh pada hari kiamat, dan berikut dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikitpun (bahwa mereka disesatkan).�(QS. an-Nahl: 25)
Ayat ini memiliki makna yang sama dengan hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu �anhu, Rasulullah shallallahu �alaihi wa sallam bersabda : �Siapa yang mengajak kepada kesesatan, dia mendapatkan dosa, seperti dosa orang yang mengikutinya, tidak dikurangi sedikitpun.� (HR. Ahmad 9398, Muslim 6980, dan yang lainnya).
Contoh mudah terkait hadist ini adalah orang-orang yang menjadi propaganda kesesatan, mereka menyebarkan pemikiran-pemikiran yang menyimpang, mengajak masyarakat untuk berbuat kesyirikan dan bid�ah.
Termasuk juga mereka yang mengiklankan maksiat, memotivasi orang lain untuk berbuat dosa, sekalipun dia sendiri tidak melakukannya, namun dia tetap mendapatkan dosa dari setiap orang yang mengikutinya.
Semoga kita terhindar dari 2 dosa besar diatas. Allah Maha Pemaaf maka marilah kita bertaubat atas seluruh dosa-dosa kita, sebelum tiba waktu kita untuk tidak bisa berkata-kata.
0 Response to "Meski Sudah Meninggal, 2 Dosa Ini Akan Tetap Mengalir Deras!"
Posting Komentar